Selasa, 29 November 2011

sejarah blogger

Blogger atau yang sekarang disebut Blogspot sudah tidak asing lagi di kalangan blogger. Penyedia layanan blog gratisan ini adalah perusahaan besar yang menyaingi WordPress sehingga bisa dibilang merupakan penyedia blog gratisan nomor satu paling laris di dunia. Berikut sejarah Blogger:
Blogger sebenarnya adalah sebuah sistem publikasi blog (blog publishing system) yang pada awalnya dibuat oleh Pyra Labs pada tanggal 23 Agustus 1999 dan merupakan sebuah dedicated blog-publishing tool pertama kali yang diperuntukkan untuk membantu mempopulerkan format tersebut.
Pada bulan Februari2003, dikarenakan kepopulerannya, akhirnya Pyra Labs diakuisisi oleh Google. Akuisisi ini memnyebabkan fitur premium yang sebelumnya dikenakan biaya, kemudian berubah gratis.
Pada tahun 2004, Google mengenalkan layanan barunya “Picasa”, yaitu sebuah aplikasi untuk mengorganisir dan mengedit foto digital. Layanan ini kemudian diintergrasikan dengan utility sharing foto Hello ke dalam layanan Blogger, sehingga memungkinkan seorang pengguna Blogger untuk memposting foto-foto mereka ke dalam blog yang dibuatnya.
Pada tanggal 9 Mei 2004, “Blogger” mendesain ulang tampilan utamanya, berbagai perubahan dilakukan di dalam Blogger dengan menambahkan berbagai fitur seperti web standards-compliant template, halaman arsip individu untuk posting, komentar dan posting menggunankan email.
Pada tanggal 14 Agustus2006, “Blogger” meluncurkan rilis terbaru dalam “versi beta” dengan kode “invader”, bersamaan dengan rilis versi Gold. Ini membuat berpindahnya pengguna Blogger ke server Google dan disertai dengan ditambahkannya beberapa “fitur baru” di dalamnya.
Dalam bulan Desember 2006, akhirnya versi terbaru Blogger tersebut tidak lagi dalam “versi beta” dan dalam “bulan Mei 2007″, Blogger telah benar-benar berpindah ke server Google.
Sudah membuat blog di Blogspot? Buruan bikin :)

nenek

Nenek adalah masing-masing ibu dari orang tua seseorang. Setiap orang memiliki dua orang nenek kandung. Seseorang dapat disebut sebagai nenek jika anaknya telah memiliki anak, atau dengan kata lain ia telah memiliki cucu.
Panggilan nenek merupakan panggilan dari seorang cucu yang ditujukan kepada ibu dari ayahnya maupun dari ibunya. Selain itu, secara tradisi, dalam sebagian besar bahasa/kebudayaan setiap perempuan tua dapat dipanggil dengan sebutan nenek, meskipun mereka tidak memiliki cucu dan masih perawan.

[sunting] Di Indonesia

Emak adalah sebutan lain untuk nenek. Pemanggilan nenek dengan sebutan "emak" sudah menjadi hal yang umum di masyarakat Betawi. Di Indonesia, nama panggilan untuk nenek bermacam-macam.
Macam-macam panggilan untuk nenek:
  • Oma
  • Ninik
  • Mbah

hari ayah

Hari Ayah adalah hari untuk menghormati ayah. Sementara di Amerika, dan lebih dari 75 negara lain, seperti Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hongkong dalam Hari Ayah atau Father’s Day (dalam bahasa Inggris) dirayakan pada hari Minggu di pekan ke tiga bulan Juni, dan dirayakan hampir di seluruh dunia yang dimulai pada awal abad ke-12. Biasanya Hari Ayah dirayakan dengan pemberian hadiah kepada ayah dan kegiatan kekeluargaan. Hari Ayah diadakan untuk melengkapi Hari Ibu, hari untuk menghormati ibu. Di beberapa negara Eropa dan Timur Tengah, Hari Laki-laki Internasional atau International Men's Day (dalam bahasa Inggris) diperingati setiap bulan 19 November.
Di Indonesia sendiri Hari Ayah dirayakan pada tanggal 12 November,[1] meskipun perayaannya tidak begitu populer seperti Hari Ibu.

ibu

Ibu adalah orang tua perempuan seorang anak, baik melalui hubungan biologis maupun sosial. Umumnya, ibu memiliki peranan yang sangat penting dalam membesarkan anak, dan panggilan ibu dapat diberikan untuk perempuan yang bukan orang tua kandung (biologis) dari seseorang yang mengisi peranan ini. Contohnya adalah pada orang tua angkat (karena adopsi) atau ibu tiri (istri ayah biologis anak).

[sunting] Di Indonesia

Bunda, Mama adalah sebutan lain untuk ibu. Pemanggilan ibu dengan sebutan "mama" sudah menjadi hal yang umum di masyarakat Indonesia.

[sunting] Panggilan umum

Selain itu, dalam bahasa Indonesia panggilan "ibu" juga dapat ditujukan kepada perempuan asing yang relatif lebih tua daripada si pemanggil atau panggilan hormat kepada seorang wanita, tanpa memedulikan perbedaan usia.

Selasa, 22 November 2011

mencintai ibu

Pagi itu (17/12) seorang ibu dan anak perempuannya sedang asyik bercengkerama di depan teras rumahnya. Sang anak yang masih berumur balita, duduk di atas pangkuan ibunya. Si ibu sesekali menunjuk-nunjuk langit sambil menyuapi anaknya.
Keakraban ibu dan anak tersebut sungguh kontras dengan keadaan sekarang. Televisi tak pernah bosan menayangkan perseteruan antara ibu dan anak setiap harinya. Bahkan, perseteruan tersebut dapat berujung pada tindak kriminalitas tinggi. Sungguh miris sekali rasanya, seorang anak yang sejatinya dirawat dari kecil, ketika dewasa malah berseteru dengan ibu kandungnya sendiri.
Dalam Islam, interaksi antara ibu dan anak telah ditetapkan. Islam mengajarkan bahwa kaum ibu merupakan pihak yang dimuliakan dan tinggi derajatnya. Dalam sebuah hadits, disebutkan keharusan seorang sahabat agar memprioritaskan berbuat baik kepada ibunya. Bahkan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menyebutkan keharusan tersebut sebanyak tiga kali sebelum beliau akhirnya menganjurkan berbuat baik kepada ayah.
Kewajiban anak manusia terhadap ibunya tak urung lepas hanya berbuat baik saja. Tentu saja, perbuatan baik harus pula dibarengi dengan ketidakdurhakaan terhadap ibu kita. Islam pun menuntun kita sebagai anak untuk tetap berbuat baik menghadapi ibu yang nonmuslim.
Hadist mengenai berbuat baik terhadap Ibu, dipaparkan berikut:
Bahaz Ibnu Hakim, dari ayahnya, dari kakeknya Radliyallaahu ‘anhu berkata: Aku bertanya: Wahai Rasulullah, kepada siapa aku berbuat kebaikan?. Beliau bersabda: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian siapa? Beliau bersabda: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian siapa? Beliau bersabda: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian siapa? Beliau bersabda: “Ayahmu, lalu yang lebih dekat, kemudian yang lebih dekat.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)
Adapun hadist mengenai larangan durhaka terhadap Ibu, adalah:
Bersabda Nabi shollallahu ’alaih wa sallam: “Allah melarang kalian durhaka kepada ibu kalian.” (HR Bukhary)
Sedangkan hadist mengenai hubungan dengan Ibu yang Non-Muslim:
Asma binti Abu Bakar berkata: “Telah datang kepadaku ibuku dan dia seorang wanita musyrik di zaman Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam. Maka aku datang kepada Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam meminta fatwa beliau. Aku bertanya kepada beliau: ”Telah datang kepadaku ibuku sedangkan ia punya suatu keperluan. Apakah aku penuhi permintaan ibuku itu?” Maka Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Iya, penuhilah permintaan ibumu itu.” (HR Bukhary)
Mengapa kaum ibu sedemikian diutamakan? Karena ibu adalah episode terpenting yang menyebabkan kita lahir ke dunia. Ibu mengandung dan melahirkan anak dengan mempertaruhkan nyawa. Begitu lahir, ibu tak lepas dari tanggung jawabnya karena anak menuntut air susu ibunya. Ketika kita beranjak dewasa, ibu setia menjadi pendamping, penyayang, pengasuh, dan pengajar pertama dan utama bagi seorang anak.
Berbicara mengenai ibu, tentu kita akan teringat dengan sosok ibu kita masing-masing. Untuk itulah selalu siapkan amunisi untuk berbuat baik kepada sosok yang berjuang untuk kehidupan kita. Tak hanya pada hari Ibu, tapi juga dalam setiap hari dalam kehidupan kita. I Love you, Mom.

bergaul dengan islam

“Jatuh cinta berjuta rasanya …”, begitu syair lagu ciptaan Titik Puspa. Konser Dewa, Atas Nama Cinta, dihadiri ribuan penggemar mereka. Album terakhir mereka pun, Cintailah Cinta pun terjual diatas 1 juta copy. Dan entah berapa banyak lagi lagu, kata, ungkapan, syair, puisi yang berbau cinta begitu mengharu biru dunia ini.
Hmm..perasaan jatuh cinta memang sukar dijelaskan dan ditebak, karena penuh dengan gejolak. Semua saran dan nasihat ditolak, bahkan nalar pun bisa terdepak oleh perasaan mabuk kepayang yang membikin rasa melayang-layang. Itulah dahsyatnya perasaan yang satu ini. Gedubrak !!!
Apakah karena itu kita tak boleh mencintai dan dicintai? Uups…tentu saja boleh, karena cinta adalah pemberian Allah SWT. Mencintai dan dicintai adalah karunia, sekaligus panggilan hidup kita. Tak pernah merasakan jatuh cinta, bukanlah manusia, karena manusia pasti merasakan cinta [QS Al Imran:14] Bahkan, cinta merupakan ruh kehidupan dan pilar untuk kelestarian ummat manusia.
Islam juga gak phobi sama yang namanya cinta kok, bahkan Islam mengakui fenomena cinta yang tersembunyi dalam jiwa manusia. Namun, bukan dalam komoditas rendah dan murah lho. Artinya, tingkatan mencintai sesuatu itu ada batasnya. Jika cinta itu malah membawanya kepada perbuatan yang melanggar syariat, nah…kore wa dame da!*
Hmm…cinta itu katanya jelmaan perasaan jiwa dan gejolak hati seseorang, wuis…puitis banget! Nah, dalam Islam kalau kita merujuk QS: At Taubah 24, maka cinta dapat dibagi dalam 3 tingkatan, yaitu:
Cinta kepada Allah, Rasul-Nya dan jihad di jalan-Nya
Cinta kepada orangtua, istri, kerabat dan seterusnya
Cinta yang mengedepankan cinta harta, keluarga dan anak istri melebihi cinta kepada Allah, Rasul dan jihad di jalan Allah.
Lalu gimana dong, kalau cinta itu datang, menghampiri dan menggoda di luar pernikahan? Nah lho, puyeng deh kalo gini! Padahal cinta itu kan timbul memang dari sononya, muncul dari segi zat atau bentuknya secara manusiawi wajar untuk dicintai. Normal aja kan, jika memandang sesuatu yang indah, kita akan mengatakan bahwa itu memang indah, masa’ sih dibilang jelek!
Menurut Imam Ibnu al-Jauzi, “Kecintaan, kasih sayang, dan ketertarikan terhadap sesuatu yang indah dan memiliki kecocokan tidaklah merupakan hal yang tercela serta tak perlu dibuang. Namun, cinta yang melewati batas ketertarikan dan kecintaan, maka ia akan menguasai akal dan membelokkan pemiliknya kepada hal yang tidak sesuai dengan hikmah yang sesungguhnya, hal seperti inilah yang tercela.”
Waduh…gimana dong, lagi jatuh cinta nih! Problem…problem… mana masih kuliah, kerjaan belon ada, masih numpang ama orangtua, wah…nih cinta kok gak pengertian ya!
Kalem dong, jangan blingsatan begitu. Emangnya jatuh cinta masalah kamu aja, ya…gak lagi! Nabi Yusuf a.s. aja pernah jatuh cinta lho, bahkan kepada seseorang wanita yang telah menjadi istri seseorang. Eits…protes deh! Iya deh, kalau bukan cinta, paling gak, tertarik dan terpesona, boleh kan?
Buka deh surat Yusuf, romantika kisah beliau diceritakan dengan tuntas, awal, proses, konflik hingga klimaks dan ending-nya. Nah lho…Nabi aja bisa punya ‘konflik’ seperti itu, apalagi kamu, iya kan? Romantika cinta beliau bukan kacangan, atau pepesan kosong, namun apa yang dialami beliau bisa menjadi pelajaran buat kita bagaimana kalau cinta itu demen banget menggoda kita. Beliau sadar, dan mengerti betul bahwa itu terlarang, meski ada gejolak di hatinya [QS Yusuf: 24]
Namun… Kondisi di atas itu gak terjadi begitu aja lho, karena sebelumnya Nabi Yusuf a.s. pun telah berusaha untuk menolaknya saat wanita itu terus merayunya. Eh…nabi Yusuf pun dikejarnya, dan yang dikejar malah lari terbirit-birit, wuus…
Lantas apa dong pelajaran yang bisa kita ambil, saat cinta itu menggoda kita? Pelajarannya adalah:
Setiap orang memiliki rasa tertarik dengan lawan jenisnya, perasaan ini manusiawi, fitrah sekaligus anugerah.
Namun, gejolak itu harus diatur lho, kalau gak maka kita akan terperosok ke jurang kenistaan, karena diperbudak gejolak jiwanya. Lantas jadi merana deh, angan-angan melulu. Innan nafsa la ammaaratun bis-suu, sesungguhnya nafsu itu selalu mengajak kepada kejahatan kecuali nafsu-nafsu yang diberi rahmat oleh Allah [QS Yusuf:53].
Kalau kita jatuh cinta pada lawan jenis, dan mengharapkan terbalaskan cintanya, maka saat itu ada sebagian dari akal dan logika yang hilang. Sekian banyak pertimbangan akal sehat yang dipunyai jadi ngadat, gak jalan! Gak percaya? Coba deh, ntar kalau kamu tambah dewasa, udah nikah, mungkin mikir, “Kok, dulu begitu ya?”, “Kok, dulu gak mikir ya?”, dan “kok-kok” yang lain.
Dulu waktu ngejar-ngejar, wah…dimana-mana hanya terpampang wajah dia seorang, kekasih hati. Tidur gak nyenyak, makan pun terasa gak enak, bukan karena banyak nyamuk atau lauknya gak enak, dunia ini pun hanya untuk berdua, yang lain ngontrak, ck…ck…ck… Kalau gak ketemu, rasanya gimana gichuu. Dikejar setengah mati deh, pokoke mesti dapet! Tapi begitu udah dapat, lalu masuk dunia rumah tangga, gejolak itu bisa berganti dengan rutinitas dan bisa bosan. Itulah sifat manusia, karena itu bila mencintai seseorang, cintailah sewajarnya, siapa tahu ntar kamu benci padanya. Begitu juga sebaliknya, kalau benci, bencinya yang wajar aja deh, siapa tahu ntar malah jatuh cinta :)
Ingat lho, gak semua yang kita inginkan itu harus terpenuhi, kalau gak mau dibilang egois. Tidak semua cita-cita itu harus terkabul, dan tidak pula semua gejolak harus dituruti. Di dunia ini ada banyak pilihan, kalau gak dapat yang satu, pilihan lain masih banyak kan? Siapa tahu malah lebih baik. Makanya buka mata lebar-lebar, masa’ sih cuma ada dia aja di dunia ini, emang yang lain kemana bo!
Tidak semua yang kita anggap baik itu baik, dan tidak semua yang dianggap indah itu indah. Segala sesuatu itu pasti ada cacat dan cela-nya. Saat jatuh cinta sih, wuah…indah buanget, tiada cacat dan cela. Padahal bisa aja kan, cacat dan cela itu jauh lebih banyak dari baik dan indahnya.
Akhirnya, kalau kamu udah sampai pada puncak cinta, yaitu pernikahan, ingat deh kalo puncak masalah pernikahan itu bukanlah pada siapa yang akan jadi pasangan kita, tapi gimana agar kita bisa survive di dalamnya, siapapun pasangan kita.
Semoga membantu akhi wa ukhti, jangan lupakan Allah SWT kalau antum jatuh cinta ya. Jatuh cinta-lah karena Allah SWT, karena kasih sayangnya akan meluruh ke jiwa.
Wallahu a`lam bis-shawab.

indahnya berjilbab

INDAHNYA BERJILBAB

Tubuh wanita itu indah. Menjadi penggoda bagi semua pria normal. Betapapun hebatnya pria, dia akan tergulai lemas dihadapan wanita. Sungguh Allah telah menciptakan kelebihan dan keindahan yang tiada taranya pada hambanya. Terutama kaum hawa. Namun, apakah keindahan itu harus diperlihatkan kepada semua orang? Bagaimana seorang pria bisa tahan dengan godaan yang diperlihatkan aurat wanita kepadanya. Bukankan sudah banyak bukti pemerkosaan dan pelecehan terhadap wanita yang berawal dari terbukanya aurat. Lantas salah priakah yang tidak mampu menahan syahwat!
Sungguh luar biasa Allah, telah memberikan aturan yang apabila kita cermati, maka aturan tersebut justru akan semakin meningkatkan derajat wanita. Aturan itu adalah bagaimana wanita harus menutupi auratnya.
“Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu,” Al- Ahzab: 59.
Terus bagian mana yang boleh diperhatikan? Kalau itu Rasulullah telah menjelaskannya. “Jika anak perempuan telah cukup umurnya, maka dia tidak boleh dilihat oleh mereka, kecuali muka dan kedua telapak tangannya hingga pergelangan.”(H.R. Abu Daud).

Batasan pada muka, leher,dan dada
“Dan tinggallah kamu (perempuan) di rumah kamu dan janganlah kamu menampakkan perhiasanmu seperti orang jahiliyah yang terdahulu.”
“Hendaklah mereka (perempuan) menjulurkan jilbab hingga menutup dada-dada mereka.”

Wangi-wangian
“Siapa saja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina, dan tiap-tiap mata itu adalah zina.” Riwayat Nasa’i, Ibn Khuzaimah dan Hibban.

Kalau begitu kepada siapa wanita boleh memperlihatkan auratnya?
“Dan janganlah memperlihatkan perhiasan mereka kecuali kepada suami-suami mereka, atau bapak-bapak mereka, atau bapak-bapak mertua mereka, atau anak-anak lelaki mereka, atau anak-anak lelaki suami mereka (anak tiri), atau saudara-saudara lelaki mereka, atau anak-anak saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita (rekan-rekan sejawat atau yang berkhidmat) dengan mereka, atau hamba sahaya mereka, atau orang-orang lelaki yang menjadi pengikut mereka yang tidak mempunyai syahwat (nafsu) kepada perempuan, atau anak-anak yang belum timbul birahinya apabila melihat aurat perempaun.” An-Nur:31

Jika kita cermati di dalam Al-Quran, beberapa kali Allah menyebut aurat wanita sebagai perhiasan. Perhiasan adalah sesuatu yang indah. Dan Allahlah yang telah menciptakan keindahan wanita itu melekat padanya. Apakah kalian (kaum wanita) tidak mau bersyukur atas kelebihan yang diberikan Allah kepada kalian? Apakah kalian tidak mau menjaga perhiasan yang diberikan oleh Allah?

Berikut lampiran terdapat ilustrasi gambar bagaimana kesalahan dan yang seharusnya menutup aurat bagi wanita. Gambar tersebut banyak disadur dari Unit Penerbitan Munirah.



Jilbab bukanlah berarti merendahkan martabat wanita, melainkan meninggikannya serta melindungi kesopanan dan kesuciannya

Enam kriteria jilbab menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah:
1. Menutup aurat seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan
2. Longgar tidak menampakkan bentuk tubuh
3. Tebal tidak transparan
4. Model tidak glamour
5. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
6. Tidak serupa dengan pakaian non-muslim
akhwat2.jpg

Keputusan Untuk Kembali

.
Tiada kata yang pantas untuk diucapkan ketika memutuskan sebuah pilihan pada saat mengawali, menjalankan sampai akhir suatu hal yang diupayakan kecuali pujian, syukur pada Yang Esa. Alhamdulillah 'ala kulli haal (Segala puji bagi Allah dalam setiap keadaan).
Setelah lebih dari setahun fakum ngeblog, hari ini saya putuskan untuk 'kembali'. Tidak semua alasan dapat diungkapkan, dijelaskan dan diharapkan pemaklumannya ketika saya terhenti dari aktifitas ngeblog yang sudah saya akrabi beberapa tahun belakangan ini, demikian pula untuk kebijakan yang saya tetapkan hari ini. Tapi satu hal yang pasti dan jelas bagi saya, bahwa ketika semua 'sendi' melemah selama kita masih memiliki sebuah energi postif yang abstrak itu, kita sanggup untuk berkorban, terus berupaya melalui berbagai rintangan untuk bangkit dan berjuang. Dialah 'cinta' energi yang 'menggerakkan' itu juga buahnya, rindu yang mengusik hati dan diri ini untuk 'kembali'.
Cinta dan rindu pada impian yang saya bangun dan harapkan dapat mewujud nyata ketika saya putuskan ngeblog menjadi sarana untuk meraih asa itu, asa yang ternyata masih malu untuk saya berterus terang menyibak tabirnya pada orang-orang. Biarlah mereka menebak, dan melihat langkah-langkah kecilku meraihnya, semoga kelak mereka akan menjadi saksi keberhasilan atau kegigihanku untuk meraihnya. Walau tak sampai padanya, bukankah niat yang tulus disisi Allah telah tercatat ganjaran yang sama dengan apa yg kita inginkan?
Melanjutkan ngeblog untuk tetap setia pada impian.
Terus menulis, berkarya sebagai investasi waktu mendekatkan dan mewujudkan asa.
Semua untuk dan karena mengharapkan apa yang ada disisi Allah, insyaAllah.
Mulai melangkah lagi, Bismillah!
Teriring maaf saya untuk segenap pengunjung dan teman-teman!
Maaf untuk setiap sapa yang tak terbalas,
maaf untuk setiap tanya yang belum terjawab,
maaf untuk setiap harapan yang belum diindahkan,
maaf untuk silaturahim yang sempat terputus,
maaf untuk hak-hak ukhuwah, pertemanan yang belum tertunaikan.
Sungguh setiap apa yang kalian berikan baik berupa saran, kritikan, harapan, pertanyaan, bahkan sekedar sapa semuanya sangat berarti dan juga diantara alasan besar atas keputusan yang saya tetapkan hari ini. Terima kasih saya untuk semua hal tersebut, terima kasih saya juga kepada pengunjung yang masih bisa mengambil manfaat dari blog ini, atau sekedar mampir mengintip dan bertanya pada dirinya sendiri "sudah adakah kehidupan disini?" He, lebay ya? Oke deh, insyaAllah jumpa pada postingan selanjutnya!
Wassala

indahnya islam manisnya iman

udul tulisan ini mungkin sudah terlalu sering kita dengar, tapi kemungkinan besar sedikit sekali di antara kita (termasuk penulis sendiri) yang benar-benar telah merasakan hakikatnya. Seandainya kita mau jujur pada diri kita sendiri, sampai saat ini sudah berapa lama kita menjadi seorang muslim? sudah berapa banyak amal ibadah yang kita kerjakan? akan tetapi pernahkah kita merasakan kenikmatan dan kemanisan yang hakiki sewaktu kita melaksanakan ibadah tersebut?
Maka kalau hakikat ini belum kita rasakan, berarti ada sesuatu yang kurang dalam iman kita, ada sesuatu yang perlu dikoreksi dalam keislaman kita. Karena manisnya iman dan indahnya Islam itu bukan sekedar teori belaka, tapi benar-benar merupakan kenyataan hakiki yang dirasakan oleh orang yang memiliki keimanan dan ketaatan yang kuat kepada Allah ?, yang wujudnya berupa kebahagian dan ketenangan hidup di dunia, serta perasaan gembira dan senang ketika beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah ?.
Dan ini merupakan balasan kebaikan yang Allah ? segerakan bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dan taat kepada-Nya di dunia, sebelum nantinya di akhirat mereka akan mendapatkan balasan yang lebih baik dan sempurna. Hal ini Allah ? sebutkan dalam banyak ayat Al Qur-an, diantaranya: ayat pertama:

(مَنْ عَمِلَ صَالِحاً مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ)
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (di dunia), dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka (di akhirat) dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan ” (QS. ِِan Nahl:97).
Ayat kedua:  
(وَالَّذِينَ هَاجَرُوا فِي اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مَا ظُلِمُوا لَنُبَوِّئَنَّهُمْ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَلَأَجْرُ الْآخِرَةِ أَكْبَرُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ، الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ)
 "Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan berikan kepada mereka (balasan) kebaikan di dunia.Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui. (yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Rabb saja mereka bertawakkal" (QS. An Nahl:41-42).
Ayat ketiga:
(وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعاً حَسَناً إِلَى أَجَلٍ مُسَمّىً وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ)
"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabbmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu (di dunia) sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya (di akhirat nanti)" (QS. Huud:3).
Ayat keempat:
(قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ)
"Katakanlah:"Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertaqwalah kepada Rabbmu".Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan.Dan bumi Allah itu adalah luas.Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahala bagi mereka dengan tanpa batas (di akhirat)" (QS. Az Zumar:10).
     Dalam mengomentari keempat ayat di atas, Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyyah – semoga Allah ? merahmatinya – berkata: "Dalam keempat ayat ini Allah ? menyebutkan bahwa Dia akan memberikan balasan kebaikan bagi orang yang berbuat kebaikan dengan dua balasan: balasan (kebaikan) di dunia dan balasan (kebaikan) di akhirat .”
     Kemudian kalau kita mengamati dengan seksama ayat-ayat Al Qur-an dan hadits-hadits Rasulullah ? yang mensifati dan menggambarkan ajaran agama islam ini, kita akan dapati bukti yang menunjukkan bahwa agama islam ini Allah ? turunkan kepada manusia sebagai sumber kebahagian hidup yang hakiki dan ketenangan lahir dan batin bagi orang-orang yang memahami dan mengamalkannya dengan baik dan benar.
Di antara ayat2 Al Qur-an tersebut adalah firman Allah ?:
(وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَاناً لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدىً وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ)
"Dan Kami turunkan kepadamu kitab ini (Al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri" (QS. An Nahl:89).
Juga firman Allah ?:
(يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدىً وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ)
"Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu (dalam Al Qur-an) pelajaran dari Rabbmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman" (QS. Yunus:57).
     Dalam ayat lain Allah ? menegaskan bahwa Dia ? tidaklah menjadikan agama islam ini sebagai beban yang memberatkan dan menyulitkan manusia, Allah ? berfirman:
(يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ)
"Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesulitan bagimu" (Al Baqarah:185).
(مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ)
"Allah tidak menghendaki untuk menjadikan kesempitan bagi kamu" (Al Maaidah:6).
(وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ)
"Dan Dia sekali-kali tidak menjadikan bagi kamu dalam agama ini suatu kesempitan" (Al Hajj:78).
Dan masih banyak ayat-ayat lain yang semakna dengan ayat-ayat di atas.

mencintai allah

Kemudian bagaimana memunculkan perasaan cinta didalam diri seorang muslim kepada Allah SWT :
  1. Hendaklah ia melihat dirinya sendiri, bukankah dia mencintai dirinya itu, mencintai kesempurnaannya, mencintai kelanggengannya dan membenci hal-hal yang dapat mencelakakannya, mengurangi kesempurnaanya dan meninadakannya. Jika dia begitu mencintai dirinya sendiri lalu mengapa dia tidak mencintai Allah SWT yang telah mengadakan dirinya, memberikan kesempurnaan dan berbagai kelebihan kepadanya?!

    Tentulah jika ia mau obyektif dan jujur melihat hal itu pastilah ia akan lebih mencintai Allah daripada dirinya sendiri. Hasan al Bashri mengatakan,”Siapa yang mengetahui Tuhannya, pasti mencintai-Nya dan siapa yang mengetahui dunia pasti menjauhinya.”
  2. Dirinya pastilah mencintai orang yang telah berbuat baik kepadanya, memperlakukannya secara lemah lembut, memberikannya bantuan, pembelaan dan perlindungan dari hal-hal yang dapat mencelakannya. Jika dirinya pun mau jujur pastilah dia akan menjadikan kecintaan yang utama adalah kepada Allah SWT karena Dia lah yang memberikan segala sesuatu yang ada pada dirinya sehingga dirinya bisa menikmati kehidupannya dengan sempurna melebihi daripada semua orang yang telah berbuat baik kepada dirinya walaupun jika semua perbuatan baik mereka itu dijadikan satu jika dibandingkan dengan kenikmatan yang telah berikan Allah kepadanya.

    وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ

    Artinya : “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nahl [16] : 18)
  3. Dirinya pun mencintai orang-orang yang melakukan kebaikan meskipun kebaikannya itu tidak sampai kepadanya atau tidak didapatkannya, seperti kecintaannya kepada seorang penguasa alim, adil, ahli ibadah dan menyayangi rakyatnya. Tentunya kecintaan kepada Allah haruslah lebih utama daripadanya karena Allah lah yang telah berbuat baik kepada semua pihak dan berjasa kepada semua makhluk.

Rabu, 16 November 2011

shoping

Sweden & Russia

I went to Sweden & Russia from 22nd May to 30th May 2011. I have been writing all about my activities there & I forgot where I put the book. Holy Lord ... I'm so forgetful. Took plenty of pictures. Some I have transferred to my lappy & some still inside the camera. I did not really enjoy my trip there not Because the trip was not fun, but the situation made ​​the trip was not fun. This trip was my first trip where I felt traveling Was not fun at all.I Wish I Could go home Earlier than the plan. Unfortunately, I could not do that. Well anyway, I shall look for the book and blog about my trip there. Shall not forget about the pictures as well. Cheers